Pages

  • RSS

Wednesday, May 5, 2010

Yoyoh Yusroh: Penanganan Korban Bencana Gempa Jawa Barat Masih Memprihatinkan

www.pk-sejahtera.org
Rabu, 16 Desember 2009


Fraksi-PKS Online: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Yoyoh Yusroh menyatakan keprihatinannya terhadap penanganan bencana di Jawa Barat. Menurutnya kebutuhan utama para korban berupa pangan, sandang dan papan belum terpenuhi secara layak. Hal tersebut diungkapkannya usai melakukan kunjungan kerja bersama Tim dari Komisi VIII DPR RI pekan lalu.

"Penanganan korban bencana Jawa Barat yang terjadi beberapa bulan silam harus segera dibenah. Badan terkait penanggulangan bencana seperti BNPB, Depkeu, Diknas, Depag, Depsos, dan departemen terkait lainnya harus lebih serius menyikapi persoalan korban bencana ini," kata Yoyoh.

Dalam kunkernya tersebut Yoyoh menemukan warga korban bencana di Bandung, Tasikmalaya, dan Ciamis hingga saat ini masih tinggal di tenda-tenda yang diberikan pemerintah dan belum memiliki tempat tinggal yang layak. Dana penanggulangan bencana yang diberitakan akan diberikan oleh pemerintah pusat belum diterima oleh masyarakat.

"Kita mendengar ada kabar bahwa dana bencana sudah habis untuk tahun ini, tapi harusnya kan ada dana cadangan atau dana lain yang mungkin bisa dialokasikan. Ini kan masalahnya masalah kedaruratan. Artinya kalau bencana itu kan masalah yang unpredictable, tidak diduga. Jadi tidak bisa kita membiarkan mereka," ujarnya.

Tidak layaknya kondisi tempat tinggal mengakibatkan kondisi kesehatan masyarakat menurun. Yoyoh menghimbau agar Departemen Kesehatan lebih memperhatikan kondisi fisik korban bencana, "Diharapkan Depkes selalu memberikan perhatian kepada mereka. Alangkah baiknya jika para korban yang masih tinggal di tenda itu diberi susu atau bubur kacang hijau sepekan tiga kali apalagi kalau setiap hari. Karena mereka masak dalam keadaan yang sangat terbatas. Mereka masak sendiri, di dalam tenda sehingga tendanya menjadi bau. Ini tidak baik bagi kesehatan mereka," paparnya.

Selain kebutuhan fisik, pemerintah juga harus memperhatikan keadaan mental dan perasaan para koban. Karenanya Yoyoh meminta Departemen Agama untuk tidak hanya memberikan perhatian kepada korban secara fisik, tapi juga secara rohani. "Artinya bagaimana ada siraman rohani dari Depag dari para da'i yang secara berkala mengunjungi mereka untuk membesarkan hati mereka. Karena dari bencana seperti itu mereka bukan hanya butuh gizi fisik, tapi mereka juga membutuhkan gizi rohani," ujar dia lagi.

Lebih lanjut Yoyoh menegaskan keberkahan sebuah negara berbanding lurus dengan perhatiannya kepada masyarakat yang sedang menderita. "Kalau negeri ini tidak ditolong-tolong oleh Allah karena pemerintahannya tidak peduli. Jadi keberkahan sebuah negara berbanding lurus dengan perhatiannya terhadap kaum lemah, dhuafa atau miskin dan korban bencana, " ungkapnya, "Jangan sampai bankir-bankir atau orang-orang kaya yang usahanya hampir bangkrut mendapat perhatian lebih, sementara korban bencana dibiarkan berlama-lama tinggal di tenda."

0 comments:

Post a Comment