www.klik-galamedia.com
Rabu, 09 Desember 2009
SOREANG,(GM)- Dana dari pemerintah pusat untuk membantu korban bencana alam yang melanda Indonesia sudah habis. Pemerintah menganggarkan bantuan sebesar Rp 1,7 triliun, namun yang cair hanya Rp 250 miliar dan itu pun sudah habis.
Menyikapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Yoyoh Yusroh ketika mengunjungi korban bencana di sejumlah daerah di Kab. Bandung, Selasa (8/12), mengatakan, Komisi VIII akan mendorong pemerintah untuk mengambil dana dari pos lain.
"Kalau dananya habis, kita akan dorong pemerintah untuk mengambil dari pos apa saja karena penanganan bencana sangat penting," ujarnya.
Menurut Yoyoh, dalam menangani korban bencana gempa, pemerintah kurang gesit. Bahkan antardepartemen terkait kurang padu sehingga penanganan bencana menjadi lambat.
"Salah satu bukti pemerintah lamban dalam penanganan gempa, masih ada korban yang tinggal di pengungsian," katanya.
Yoyoh menuturkan, banyak persoalan yang dihadapi pemerintah dalam penanganan korban bencana. Namun, faktor yang paling menonjol adalah habisnya dana untuk penanganan korban bencana. "Apalagi bencana terus terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Jawa Barat," ujarnya.
Untuk memecahkan persoalan dalam menangani korban bencana alam, lanjutnya, Komisi VIII akan membentuk panitia khusus (pansus) penanganan bencana. Anggota pansus berasal dari lintas fraksi dan lintas komisi di DPR RI.
Belum cair
Bupati Bandung, Obar Sobarna dalam kesempatan itu mengatakan, anggaran untuk bantuan rekonstruksi korban gempa di Kab. Bandung paling lambat akan cair pada akhir Desember 2009. Bantuan berasal dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Bandung.
"Bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi untuk saat ini belum cair sepenuhnya. Dari pemerintah pusat baru Rp 44,2 miliar atau 20% dari nilai yang akan diberikan. Bantuan dari Pemprov Jabar baru cair Rp 47,9 miliar atau 50% dari nilai yang akan diberikan. Sedangkan bantuan dari APBD Kab. Bandung sudah bisa dicairkan 100% atau sebesar Rp 27,7 miliar," ungkapnya.
Menurut Obar, bantuan dari pemerintah pusat akan disalurkan kepada korban gempa yang rumahnya rusak berat. Tercatat ada 11.711 unit rumah milik korban gempa yang kondisinya rusak berat. Sedangkan bantuan dari Pemprov Jabar akan disalurkan kepada korban gempa yang rumahnya rusak sedang. Tercatat ada 13.786 unit rumah milik korban gempa yang kondisinya rusak sedang.
"Sedangkan anggaran dari Kab. Bandung akan diberikan untuk korban yang rumahnya rusak ringan yang jumlahnya mencapai 25.605 unit," katanya. (B.97)**
0 comments:
Post a Comment